Archive for Poem

The Poet

Posted in Literary, Motivation, Philosophy, Poem, Poetry, Psychology with tags , , , , , on June 6, 2013 by Yul Prince Vartan Hyzhar

*********************************************************

poet

*********************************************************

The poet sits down solemnly looking up the dark sky…

Enjoying the goodness of the universe…

And the twinkling stars beautify the sky…

And the moon smiles to the earth charmfully…

  Like a virgin who is flirting…

Its innocence face cool off souls…

As if the poet was forced to immediately play on words…

   Spilling the passionate soul on the ground…

Right here…

He devotes the poem of life…

Carving civilization fulfilled with intrigue and conspiracy…

Lacing history of his developing feelings…

O, he even wanted to get lost in a jungle of romance mood…

Collecting the mosaic of experiences and knowledge…

Evoking memories of burying love…

Cook it in a pot of inspiration…

He ponders and keep writing…

Play on words as a poet…

Deceitful… in the silence of the dream land…

*******

 

(Nature, Poet, Mood, and Thoughts: Kamang, December 16th, 2012)

poetry

Dari Pegunungan Tinggi

Posted in Friedrich Wilhelm Nietzsche, Literary, Philosophy, Poem with tags , , , , , on February 9, 2012 by Yul Prince Vartan Hyzhar

A Poem by Friedrich Nietzsche

Oh siang kehidupan! Oh masa yang menyenangkan!

Oh kebun musim panas!

Keriangan yang gelisah saat berdiri, melihat, menunggu –

Aku mencari teman, pengharap siang dan malam,

Di mana kau teman? Datanglah! Saatnya telah tiba!

Jika bukan untukmu, mengapa kelabu sungai es

Sekarang penuh dengan bunga mawar?

Alirannya mencari, merindukan, angin, dan awan

Tengah menggeliat, semakin tinggi menuju langit biru

Untuk melihatmu dari tempat burung-burung

Aku menyiapkan meja bagimu di tempat tertinggi:

Yang tinggal sangat dekat

Dengan bintang, atau dengan dalamnya ngarai kelabu?

Duniaku – dunia apa yang pernah lebih jauh?

Dan madu seperti milikku – siapa yang tahu rasanya?

– Oh ternyata kau di sana! Tapi teman – apakah aku bukan

Yang sedang kau cari?

Kau ragu dan memandang – dan menggerutu?

Apa ini bukan lagi – Aku? Apa tangan, langkah, wajah, telah berubah?

Lalu apa aku, bagimu teman – bukankah ini Aku?

Bagaimana aku bisa menjadi yang lain? Orang asing?

Meloncat dariku?

Seorang pegulat yang terlalu sering menjepit dirinya sendiri?

Terlalu sering memaksakan kekuatannya melawan dirinya sendiri?

Dan terluka, terintangi oleh keberhasilannya sendiri?

Bukankah aku telah mencari tempat di mana angin bertiup paling kencang?

Dan belajar tinggal

Di tempat yang tidak dihuni seorang pun,

Tempat para beruang es

Melupakan semua manusia dan kutukan?

Menjadi hantu yang meluncur di atas sungai es?

– Kau, teman lamaku! Lihatlah bagaimana kau memucat

Dengan cinta dan ketakutan!

Jangan, pergilah! Karena kau tidak bisa tinggal di sini:

Terpencil di sini, di dunia es dan batu –

Di mana seseorang harus menjadi rusa dan pemburu

Aku adalah pemburu yang kejam!

Lihat betapa tegang rentangan busurku!

Hanya manusia terkuat yang mampu menariknya jadi –

Tapi, sekarang! Panah ini tampaknya berbahaya

Tidak seperti yang lainnya – Cepatlah!

Cari tempat berlindung!

Kau berbalik? – O hati, kau telah cukup bertahan,

Harapanmu kuat:

Tetaplah buka pintumu bagi teman-teman baru!

Biarkan yang lama pergi! Bersama dengan kenangan mereka!

Jika kau dulu muda, sekarang – kau muda lebih baik!

Apa pun yang mengikat kita dalam satu harapan –

Yang membaca pertanda

Yang dituliskan oleh cinta, semuanya begitu pucat?

Bagiku itu seperti kertas kulit yang tidak ada tangan

Yang berani menyentuhnya – meskipun digoreng, dan dibakar.

Mereka bukan lagi teman, mereka – apa mereka itu?

Hanya hantu teman!

Malam hari mereka mengetuk pintuku dan jendelaku

Mereka melihatku dan berkata, ‘Bukankah kita dulu bersama?’

– Oh kata-kata yang layu, yang dulu baunya seperti bunga mawar!

Oh kerinduan yang terlahir salah,

Yang aku rindukan,

Terbayangkan saat berubah dan nyata bagiku

Ketuaan telah membuat mereka pergi:

Ingin tetap bersamaku? Kau harus mengubah dirimu

Oh siang kehidupan! Oh musim muda kedua!

Oh kebun musim panas!

Keriangan yang gelisah saat berdiri, melihat, menunggu –

Aku mencari teman, pengharap siang dan malam,

Di mana kau teman? Datanglah! Saatnya telah tiba!

Lagu ini sudah berakhir – dan merindukan tatapan yang manis

Mati di bibirku:

Seorang tukang sulap menolongku, teman kala dibutuhkan,

Teman tengah hari – Jangan! Jangan bertanya siapa dia –

Ia adalah tengah hari saat Satu menjadi Dua

Dan sekarang kita merayakan, dengan kemenangan,

Pesta dari segala pesta:

Teman Zarathustra datang, tamu dari segala tamu!

Sekarang dunia tertawa, tabir kuno telah hancur,

Dan sinar dan kegelapan menjadi satu

Karena yang kau dengar adalah Roma –

Keimanan Roma Tanpa Kata

*****

“Energy”

Posted in Engineering, Poem with tags , , , on May 10, 2011 by Yul Prince Vartan Hyzhar

Energy…

The first world top 10 issues…

Everyone talks about it…

Every country talks about it…

And all of your friends talk about it…

Yeah, we need energy every time…

Even, when we are sleeping, we still need it…

Ask our respiratory system…

Ask our blood circulation system….

We are nothing without energy…

From the smallest thing to the biggest thing…

Energy is going to be our wing feathers…

Playing important role…

Now, what’s my special energy?

Where is my special energy source?

Where does my energy go?

What I am going to do with my special energy?

Do I need another special energy?

Jogja, 12 April 2011


“Purity and Hypocrisy”

Posted in Poem with tags , , on May 9, 2011 by Yul Prince Vartan Hyzhar

 

It can’t be denied…

Because that’s the reality…

Purity and hypocrisy are separated like dew and midnight…

…like oxygen in water…

I’m not making a delusion…

Because that’s the reality…

Purity and hypocrisy are filling each other…

In a package called deterioration…

It’s system of a down…

 

It can’t be denied…

Because that’s it…

Purity and hypocrisy are seducing each other…

Emotionally, it’s a kinky romance…

A cheap romance….

Playing no longer faith in shallow logical-minded…

Illegal hedonism…

Till drop on the dance floor…

…in trance…

Ouch, how does it feel, Transgressor?

You want to purify your soul but you are too enjoying to play satan weapon…

I believe it doesn’t work…

And never work…

I can’t be denied…

Because that’s it…

Purity and hypocrisy are arresting each other…

… in the same space and time…


“Tasirok Takajuik”

Posted in Puisi with tags , , , , , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

Hari Minggu den pai ka pasa

Mancari sapasang baju jo sarawa

Baju tu untuak main bola

Beko di lapangan desa

Beko di lapangan desa

Den masuak ka supermarket

Den caliak ka dalam toko-tokonyo

Tapi nan den caliak tu

Ndakdo nan den katuju

Ndakdo nan den katuju

Tapi den…

Tasirok basobok jo jando lamo

Takajuik mancaliak nyo kini lah batigo

Ndak tahu apo nan dicarinyo

Itu ndak urusan den kiniko

Icak-icak den ndak mancaliaknyo

Serba salah kini den jadinyo

by Yul Hizhar

September 1st, 2009

This poem was inspired by Roulette song of System of A Down

“Mesin”

Posted in Engineering, Puisi with tags , , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

Menderu di angkasa…

Tebarkan debu kehidupan…

Memecah batu keangkuhan…

Menantang kejamnya alam…

Mesin-mesin dan kehidupan…

Mesin-mesin dan manusia…

Mesin-mesin tak tergantikan…

Menerangi malam yang kelam…

Menggali bumi yang terdalam…

Menerobos kabut yang beku…

Membalik tanah misteri…

by Yul Vartan Hyzhar

September 1st, 2009


Song of A Servant

Posted in Poem with tags , , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

I’m here again…

Waiting for my endless mind…

Flying in my unlimited space…

Spinning in my imagination…

This is me…a servant of material…

Look at me now…

Can you see another side of me?

Yea, this is me…a servant of his life…

I’m in my room when my paper and my pencil…

Forced me to do something…

Look at me now…a servant of a running life…

I saw the great USA army, the modern British troops, the best soldier of Israel, the nice Japanese porn star, the smart nuclear program of North Korea, the suicide bombing in Iraq, the minority of Palestine, the chaos in Pakistan, and the complicated high technology of Germany…

Yea, this is me… a servant of his own system…

…a servant of ongoing education.

by Yul Vartan Hyzhar

August 31st, 2009

The Doomsday

Posted in Poem, Spiritualism with tags , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

Have you thought it all?

When the sun can’t shine anymore…

When the sky is broken…

When the stars are falling down onto your bed…

When the planets impact each other…

When the ocean come to your life…

When the mountains are exploding…

When all of the soul must die…

There’s no more soul…there’s no more soul…

When the scientist said that the sun is going to be extinguished…

…for five trillion years more…

There’s no more soul…there’s no more soul…

Have you thought it all?

by Yul Vartan Hyzhar

November 24th, 2002

When Love is Calling You

Posted in Poem with tags , , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

When love is calling you…

You should follow it

In spite of your way is though

When the wings embrace you

You should follow it

In spite of the swords behind hurt you

When the love is asking you…

You should answer it

Love will crown you as well as kill you…

Love will rise you up as well as smack you down…

Love will flight you…

…to the surface of the sun…

…make you can not breath normally…

…anymore…anymore…

by Yul Vartan Hyzhar

August 31st, 2009

A Cry of The World

Posted in Poem with tags , , on August 28, 2010 by Yul Prince Vartan Hyzhar

Today, I hear a crying

But I don’t know where does it come from

That’s really voice I’ve ever heard…

And that’s not coming from you, baby…

When I look at around

And I look my world is crying

Now I see the answer…

And the earth cries…

And the sky cries…

And the moon cries…

And the star cries…

Because you’re killing…

…and you’re sweeping

…and you’re sawing

…and you’re dumping

by Yul Vartan Hyzhar

September 1st, 2009