Archive for Idealisme

Aku dan Suara Burung Gagak Itu

Posted in Bahasa Indonesia, Literary, Philosophy, Puisi with tags , , , , on July 19, 2013 by Yul Prince Vartan Hyzhar

 

*********************************************

Tiba-tiba aku tersentak…

O, suara burung gagak itu telah membangunkanku…

Itulah euforia dunia yang sedang memanggilku…

Oh, pesonanya dunia selalu membuatku blingsatan…

Seperti selalu menyeretku ke dalam lingkaran setan…

Dan, terombang-ambing bagaikan sepotong gabus di lautan…

Idealismeku kemudian digerus bagaikan sungai menggerus tepiannya…

 

Tiba-tiba aku terlena…

O, hembusan angin surga dunia itu telah membelaiku…

Itulah euforia dunia yang sedang memanjakanku…

Seolah-olah ia sedang menawarkan ratusan tong anggur kesenangan…

Karena tong-tong itu seperti berserakan dan tak bertuan…

Seakan ingin berkata, “Minumlah diriku sepuasnya, Kawan!”

Oh, benar-benar pemandangan luar biasa untuk menggoda iman…

Hatiku bergetar hebat dalam kebimbangan…

Oh, angin surga itu telah berubah jadi badai hedonisme yang garang…

Aku hanya takut terseret dan dihempaskan seperti tak punya pendirian…

Oh, lihatlah! Badai itu sedang mendekat garang…

Mencabik dan merusak segala idealisme dangkal yang menghadang…

Kucoba berlari kencang…

Namun, badai itu begitu cepat menghadang…

… mencengkeram tubuhku…

… memelintirku penuh kelicikan…

… mematahkan tulang-tulang idealismeku…

Tubuhku memucat dan mendingin…

Seakan ingin menyerah pada keadaan…

 

Tiba-tiba aku tersentak…

O, suara burung gagak itu telah membangunkanku dari mimpi burukku…

*******

(Dunia, Idealisme, Hedonisme, Renungan, dan Introspeksi: Kamang Hilir, 21 Desember 2012)

pria - gagak

Paradoks 2

Posted in Bahasa Indonesia, Motivation, My Songs, Philosophy, Psychology, Puisi, Revolution, Spiritualism with tags , , , , , on May 31, 2013 by Yul Prince Vartan Hyzhar

************************************************************

Paradox triangle 

************************************************************

Sebuah kerinduan pada idealisme mencengkeram hatiku…

Namun itu bagaikan pertanyaan belum terjawab…

… atau kenyataan yang belum terealisasi…

 

Aku membutuhkan udara segar lebih banyak lagi…

Dan kucoba mengeluarkan kepalaku dari jendela ini…

Namun, hanya terpaan keras angin pada wajah itulah yang kudapatkan…

Aku membutuhkan sebuah ruangan yang cerah dan terang…

Dan kucoba menambahkan beberapa lampu…

Namun, nyala lampu-lampu itu hanya membuatku begadang lebih larut…

Aku menginginkan sebuah gaya baru dalam berbusana…

Dan, kucoba memakai pakaian yang paling eksentrik…

Namun, itu hanya membuatku terlihat ekstrem dan menakutkan…

Aku ingin menyenangkan diri…

Dan, kucoba  mencuci otakku…

Namun, itu hanya membuatku menjadi seorang hedonis sejati…

 Aku ingin membuatmu bahagia…

Dan, kucoba membangkitkan senyummu…

Namun, itu hanya membuatku menjadi cemburu pada senyum manismu…

Aku ingin melihat kamu beraksi di atas panggung…

Dan, kucoba menyuruhmu bernyanyi…

Namun, itu hanya membuatmu bertambah malu…

Aku tidak ingin bermain di panggung huru-hara…

Dan, kucoba mengendalikan emosi yang labil ini…

Namun, ketololanku merusak niat baik ini…

 

Kutanyakan pada mereka dimana idealisme itu berada…

Namun mereka seakan lebih tidak peduli pada pertanyaanku…

… bahkan mereka tidak peduli pada idealisme mereka sendiri…

Oh, inikah dunia paradoks yang selalu berada di luar jangkauan itu?

Ya, kurasa ini adalah dunia itu…

… dunia yang selalu berada di luar jangkauan…

… aku hanya bisa melihat ia melayang…

… berputar-putar mengelilingiku…

Tiba-tiba aku sadar, ini adalah bagian dari setiap proses kehidupan…

Ini juga adalah kuasa Tuhan…

Dan, aku bersyukur karena Dia telah memberiku kesempatan…

Karena aku masih ingin mempelajari lebih dalam…

… tentang dunia paradoks itu…

*******

 

(Paradoks, Dunia, Hasrat, Idealisme, Renungan, dan Introspeksi: Yogyakarta, 2 Maret 2012)

Paradox Relativity